KIBLAT.NET, Bandung – Satu per satu orang-orang berkostum hitam berdatangan. Ada yang naik truk, mobil pribadi, hingga angkot merangsek memasuki Mall Lucky Square Bandung yang biasanya tampak sepi. Ada yang berbeda di langit Mall Lucky Square di malam itu. Suasana yang biasanya hening, saat itu kian ramai.
Baca artikel  selengkapnya di BUKTI KEBENARAN SYIAH tafhadol

Ada pula siswa-siswa sekolahan Muthahari binaan Tokoh Syiah Jalaluddin Rakhmat yang berjalan kaki dari bilangan Kiara Condong Bandung, melewati patung Macan, dari sekolahnya menuju Mall Lucky Square di Antapani Bandung. Senja itu, hingga langit pekat, ratusan orang berdatangan mengikuti acara Asyura yang digelar ormas Syiah Ikatan Jamaah Alhul Bait Indonesia (IJABI), Senin (3/11).
Sementara itu di pelataran mall, puluhan umat Islam, tergabung dari pelbagai ormas Islam di Jabar berbaris acak, sambil terus melafadzkan takbir dengan pekik semangat, sambil membawa spanduk penolakan acara aliran Syiah yang dinyatakan kategori sesat oleh MUI ini.
Di sekeliling mereka, ratusan polisi menjaga dan memantau jalannya aksi demo. Perdua puluh pasukan disiagakan menjaga beberapa titik, mulai dari gerbang masuk, hingga pintu-pintu mall. Beberapa di antara mereka terlihat sedang berkomunikasi lewat walkie talky dengan petugas lainnya. Sementara waktu terus berdetak menggiringnya ke angka sepuluh malam, ada pula yang sebelumnya membagikan buku panduan MUI agar mewaspadai gerakan syiah.
“Saya harap polisi mengakhiri kegiatan Syiah ini sekarang juga,” ungkap salah satu kordinator aksi, Ustadz Syarif. Sementara yang lain masih dengan semangat menakbirkan kalimat Allahu Ahad.
Tak lama kemudian, beberapa perwakilan dari ormas Islam, seperti dari FUI, Gardah, dan DDII Jabar duduk berembuk bersama pihak kepolisian. Sementara pihak dari Lucky Square sendiri tidak ada di tempat, sebab katanya sudah pulang.
Melalui perwakilan Polda Jabar, Kompol Dodok, polisi sendiri tidak mengeluarkan izin dalam bentuk apa pun atas terselenggaranya kegiatan ini. Sebab surat izinnya pun baru datang beberapa jam sebelum kegiatan diselenggarakan. Namun, tambah Dodok, siapapun yang meminta pengamanan kegiatan, walaupun itu organisasi tanpa bentuk, tetap dilayani.
Ketika obrolan masih berlangsung, dalam pantauan Alhikmah.co, satu per satu peserta perayaan Asyuro itu pun turun. Dengan baju hitam-hitam sebagai dresscode-nya. Beberapa ada yang mengenakan kaus yang bertuliskan Husein dalam bahasa Arab. Tak yang tua juga yang muda. Kebanyakan dari mereka masih berusia pelajar. Bahkan terlihat, dengan santainya seorang ibu memapah putra-putrinya yang masih kecil.
Beberapa peserta pun didekati oleh beberapa ormas yang sudah menunggu kedatangan mereka. Satu persatu ditanya mengenai kegiatan yang sudah mereka lakukan di lantai lima itu. Ada beberapa yang menjawab jujur, ada yang ogah-ogahan memberikan informasi.
Dari sekian banyak peserta yang turun, ada tiga anak yang sedang ditanya soal pandangan mereka terhadap para sahabat hingga cucu Nabi Hasan dan Husein. Namun alangkah terkejutnya ketika anak-anak kecil itu menganggap bila Husein adalah seorang nabi.
Nabi Husein2
Salah seorang anak mengaku diajarkan bahwa Hussein cucu Nabi Muhammad SAW adalah seorang nabi.
“Ya, Nabi Husein, kenapa gitu?” tanya anak itu dengan raut polos namun tatapannya terlihat kosong.
Dari waktu ke waktu semakin banyak peserta yang turun dan beranjak pulang. Merasa tertohok dengan satu anak yang menganggap Husein radhiyallahu anhu sebagai nabi, ormas pun gencar bertanya ke peserta yang lain. Banyak peserta yang berhasil ditanya, menjawab merasa tercerahkan dengan orasi dan retorika dari Jalaludin Rakhmat. Namun sekali lagi, terlihat hanya ada tatapan kosong saat mengatakan itu.
Nabi Husein3
Anak-anak sekolah Yayasan Muthahari asuhan Jalaludin Rakhmat dalam acara Asyuro yang digelar ormas Syiah Ikatan Jamaah Alhul Bait Indonesia (Ijabi), Senin (3/11/2014) di Mall Lucky Square Bandung.
Walaupun tidak semua seragam mengatakan bahwa Husein radhiyallahu anhu sebagai nabi, namun jawaban-jawabannya itu baik implisit maupun eksplisit mengkultuskan bahwa Husein radhiyallahu anhu adalah seorang nabi. Di balik obrolan, ada seorang bapak dari ormas Islam yang menyaksikan jawaban-jawaban pelajar-pelajar itu. Mulutnya tercekat, namun matanya basah oleh jerit kesedihan.
Melihat semakin banyak peserta yang turun, maka semua anggota ormas Islam pun diamankan dengan dijauhkan dari peserta yang akan pulang. Beberapa peserta yang memarkirkan kendaraan di area demonstran pun dibantu dengan mengambilkan kendaraannya oleh security mall tersebut. Sementara yang lainnya diangkut sekurangnya lima dalmas dan empat bus primajasa.
Sumber: Alhikmah.co
Editor: Fajar Shadiq
***

Doa Khas Syi’ah di Bus PRIMAJASA!

By nahimunkar.com on 12 November 2012
13 September 2012
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Belum lama lalu saya naik bis AC Primajasa jurusan Bandung Jakarta. Saya duduk tidak jauh dari sopir. Saat melihat kaca depan, saya saksikan sesuatu yang unik. Disana ada 2 sticker berisi kaligrafi Arabic. Jarang lho sebuah bis umum meletakkan kaligrafi seperti itu.
Lebih heran lagi ketika melihat bahwa sticker itu resmi keluaran dari PO. Primajasa. Di bagian bawah sticker itu jelas-jelas terpampang logo “PP” yang merupakan logo resmi dari: PT. Primajasa Perdana Raya Utama.
Saya berusaha membaca isi sticker itu, baik tulisan kaligrafi maupun terjemahnya. Tetapi saya merasa ragu dengan tulisan Arabic-nya, sehingga saya hanya berusaha mencatat terjemah dari tulisan kaligrafi itu. Hal ini saya lakukan, karena isi kalimat yang tertera di atas logo itu sangat mengejutkan.
Mau tahu isinya?
Ia adalah sebuah doa yang bunyinya sebagai berikut:

“Bagiku ada 5 kekasih Allah, yang dengannya kupadamkan ganasnya bencana yang mematikan. Merekalah Al Mustafa Muhammad, Al Murtadha Ali, kedua putranya Hasan dan Husein, serta Fatimah.”

Dengan doa seperti ini, muncul rasa khawatir di hati saya. Berlindung kepada selain Allah Ta’ala, meskipun mereka adalah Nabi Muhammad Shallallah ‘Alaihi Wasallam; Ali, Fathimah, Hasan, dan Husein Radhiyallahu ‘Anhum; tidak dibenarkan dalam Islam. Kecuali berlindung secara manusiawi, ketika beliau-beliau yang mulia itu masih hidup.
Berlindung kepada arwah yang telah wafat, dari berbagai bahaya, ganasnya bencana mematikan; hal itu termasuk perbuatan syirik yang dilarang dalam Islam. Dalilnya ialah firman Allah: “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” (hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan).
Nabi Shallallah ‘Alaihi Wasallam pernah berpesan kepada Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, “Idza sa’alta fas’alillah wa idza ista’anta fasta’in billah” (kalau engkau meminta, mintalah kepada Allah; kalau engkau memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah). [HR. At Tirmidzi, disebut dalam Arbain An Nawawiyah, hadits no. 19].
Ketika sticker itu dibuat resmi oleh PO. Primajasa, apalagi sampai dipromokan di depan para penumpangnya; sebenarnya apa maksudnya? Apakah mereka ingin mempromosikan ajaran Syiah? Atau itu ingin menceritakan kenyataan, bahwa pemilik Primajasa adalah Syiah?
Tak tahulah. Hanya Allah yang Maha Tahu hakikat sebenarnya. Tapi jujur, bagi yang paham tauhid, naik bis dengan sticker seperti itu lebih menakutkan. Jangan tanya keselamatan, khawatir malah akan terjadi kecelakaan. Nas’alullah al ‘afiyah lana wa lakum jami’an.
Artikel: Abisyakir.Wordpress.com publish kembali oleh Moslemsunnah.Wordpress.com
(nahimunkar.com)
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top